Minggu, 24 April 2016

LANJUTAN KEGIATAN KKNT IAIC
MINGGU KE-4







 Ket Gambar:
1 dan 2 = Mengajar di SDN Pakwon 1
3 dan 4 = Jumsih di Masjid Jami Baeturahman
5 dan 6 = Pemberangkatan menuju Undangan Isro Mi'raj
7           = Pengajian Isro Mi'raj sekaligus Tasyakur Prestasi SDN Pakuwon 3

Minggu, 17 April 2016

SUASANA KULIAH KERJA NYATA TEMATIK (KKNT)
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG (IAIC) TASIKMALAYA
di Desa Pakuwon Kec. Cisurupan Kab. Garut Prov. Jawa Barat

           Setelah Pak Rektor Drs. K.H A.Bunyamin Ruhiat, M.SI melepas peserta KKNT di gedung aula IAIC pada tanggal Senin, 28 Maret 2016 dengan cara simbolis. Setelah itu semua peserta bergegas mempersiapkan barang bawaannya masing-masing dimasukan ke Mobil. Dengan ditugaskannya di Kec. Cisurupan dan Kec. Bayongbong Kabupaten Garut yang dimana setiap Desa yang berada di Kecamatan Cisurupan dan Bayongbong terisi penuh oleh peserta KKNT IAIC Tasikmalaya. Alhamdulillah (Ahmad Gunawan dkk) dengan jumlah peserta KKNT 12 Orang yang terdiri dari Mahasiswa 5 orang dan Mahasiswi 7 Orang. Keberadaan kelompok kami yaitu di Desa Pakuwon Kec. Cisurupan dengan Posko KKNT di Kp. Sukasari RT/RW 03/03 di rumah Pak Dede dan Bu Enur. Letak Geografis posko kami yaitu berdekatan dengan Pondok Pesantren Kifayatul Ahyar. 

         Program yang di aplikasikan oleh kami tidak lepas dari 3 Program, yaitu :
1. Program Tema (TKA/TPA, DKM, MDT dan Majlis Taklim)
2. Program Pendukung Tema (Penyelenggaraan Pendidikan Keagamaan dan Pengamalan nilai-nilai       keagamaan)
3. Program Non Tema (Kegiatan Sosial, ekonomi, budaya, membantu penataan adm Desa dan                 Organisasi Kepemudaan). 

         Masyarakat yang sangat antusias ketika peserta KKNT IAIC Tasikmalaya tiba di lokasi. Al-hamdulillah hari pertama, kami bersama-sama silaturahmi ke RT, RW, Ketua DKM dan tokoh masyarakat Desa Pakuwon. Seiring waktu terus berjalan, akhirnya tibalah saatnya untuk merelaisasikan program kerja tersebut. Pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak kami isi dan al-hamdulillah setelah selesai pengajian ada yang memberi. Menjadi suatu kebanggan bagi kelompok kami yaitu  setelah selesai pengajian pasti membawa oleh-oleh atau makanan bahkan paling tidak disuruh makan di Rumah Pak Kiyai/Ajengan. Ada masyarakat yang meminta kepada kami untuk mengelola Madrasah Diniyah, Pembinaan Dakwah bahkan untuk Pelatihan Kesenian Rajaban seklaigus menjadi Da'i pada acara puncak Rajaban. AL-HAMDULILLAH BINI'MATIHII TATIMMUSHOLIHAT....Amiiiin...

         Mungkin hanya itu sekilas untaian kata-kata yang kami sampaikan. Dan foto-foto ini hanya sebagian yang kami posting, karena kegiatan KKNT nya juga baru 3 minggu. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah.
 مَااَصَابَكَ مِنْ حَسَنَتٍ فَمِنَ اللهِ وَمَااَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ  
(Segala sesuatu yang menimpamu benar maka itu dari Allah dan segala sesuatu yang menimpamu kejelekan maka itu dari diri sendiri).

















SARIWANGI, (KAPOL).-
Konfrensi Cabang XIV Gerakan Pemuda Ansor (Konfercab GP Ansor) Kabupaten Tasikmalaya sudah selesai dilaksanakan. Satu nama kembali tercatat sebagai Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya untuk satu periode ke depan.
Asep Muslim (Asmus) kembali terpilih menjadi Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya pada Konfercab XIV GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya yang berlangsung di komplek Pondok Pesantren Al Huda Desa Jayaratu Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (16/04/2016).
Asmus terpilih secara aklamasi dengan raihan suara mencapai seratus persen dari total 39 pemilik suara yang merupakan perwakilan dari 39 PAC GP ansor yang ada di 39 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya.
“Tugas dan amanah ini cukup berat bagi saya. Mustahil saya bisa menjalankan tugas dan amanah ini tanpa dorongan doa dan kerja sama hadirin semua,” ujar Asmus dalam sambutannya usai terpilih kembali sebagai Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya.
Ke depan, kata Asmus, tugas berat sudah menanti. Tantangan ke depan jauh lebih sulit. GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya harus mampu menjawab segala macam permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Khususnya mempersempit ruang gerap faham radikalisme yang saat ini tengah gencar dilakukan oleh berbagai pihak yang menginginkan NKRI terpecah.
“Ansor ke depan harus lebih solid. Kita tetap berada di barisan paling depan sebagai benteng para Ulama dan penjaga tetap tradisi Islam ala ahlus sunnah wal jamaah,” ujar Asmus. (Imam Mudofar)